Selasa, 27 November 2012

ATRAKSI BUDAYA

RUWATAN

Ruwatan adalah upacara yang biasa dilakukan sebagai upaya tolak bala (menolah bahaya) agar terlepas dari nasib jelek. Upacara ruwatan ini dilakukan pada beberapa orang yang memiliki beberapa ketentuan seperti anak tunggal (ontang-anting), tiga anak laki-laki-perempuan-laki-laki (sendang kapit pancuran) dan beberapa lainnya. Dalam kepercayaan Jawa, anak-anak yang lahir dengan ketentuan-ketentuan tersebut memiliki potensi untuk dimangsa Batara Kala (mendapat nasib jelek) sehingga harus diruwat. Ruwatan biasanya diikuti dengan pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon atau kisah Murwakala.


SEKATEN

Sekaten adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta. Upacara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya upacara ini merupakan sebuah rangkaian dengan diawali keluarnya dua buah gamelan pusaka Keraton Yogyakarta yaitu Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga untuk ditabuh selama tujuh hari di pangongan (bangsal kecil) yang terletak di kompleks Masjid Agung. Merupakan rangkaian dari sekaten itu pula,selama satu bulan diadakan pasar malam di alun-alun utara guna meresmikan.

Upacara adat sekaten ini diakhiri dengan dibacakannya riwayat Nabi Muhammad SAW oleh Kanjeng KYai Penghulu dan disebarkan udik-udik (uang) dari Sultan kepada masyarakatnya. Keesokan harinya dikeluarkan hajad dalem berupa gunungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar